Langsung ke konten utama

program tahunan (hasil observasi di SMP Ibrahimy 3 Sukorejo Situbondo)


PENDAHULUAN

A.  Latar belakang
Perencanaan atau planning merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting. Bahkan, kegiatan perencanaan ini selalu melekat pada kegiatan hidup kita sehari-hari, baik didasari ataupun tidak. Perencanaan sangat menentukan sukses dan tidaknya suatu pekerjaan. Oleh karena itu pekerjaan yang baik adalah yang direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan. 
Dalam kegiatan pendidikan seharusnya para pendidik  mengetahui tentang perencanaan untuk memperlancar suatu system pendidikan dan pembelajaran yang efektif dan efisien, dan dengan perencanaan yang matang maka kegiatan pendidikan akan mampu berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Pembahasan dalam makalah ini adalah berkenaan dengan Program Tahunan (Prota) Sekolah SMP Ibrahimy 3 Sukorejo Situbondo-Situbondo.
Program tahunan merupakan rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam sistem pendidikan dalam suatu lembaga pendidikan. Dengan adanya kebutuhan sebagaimana diatas maka kami akan memaparkan mengenai program tahunan serta langkah-langkah penyusunannya.

B.       Formulasi Masalah
1.      Apa pengertian program tahunan di SMP Ibrahimy 3 Sukorejo Situbondo?
2.      Bagaimana langka-lagkah penyusunan program tahunan di SMP Ibrahimy 3 Sukorejo Situbondo?

C.      Tujuan dan Manfaat
1.      Mengetahui pengertian program tahunan di SMP Ibrahimy 3 Sukorejo Situbondo
2.      Mengetahui bagaimana langkah-langkah program tahunan

 





PEMBAHASAN

A.      Kajian Teori
1.      Pengertian program tahunan
Program adalah sederetan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam pengertian program tahunan terdapat beberapa pendapat yang menjelaskan tentang pengertian tersebut.
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun ajaran untuk mencapai tujuan (standar kompetensi dan kompetensi dasar) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa.
Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun ajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya, seperti program semester, program mingguan, dan program harian atau program pembelajaran setiap pokok bahasan, yang dalam KBK dikenal modul.
Dalam program perencanaan menetapkan alokasi waktu untuk setiap kompetensi dasar yang harus dicapai, disusun dalam program tahunan. Dengan demikian, penyusunan program tahunan pada dasarnya adalah menetapkan jumlah waktu yang tersedia untuk setiap kompetensi dasar. 
Kalau program tahunan disusun untuk menentukan jumlah jam yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar, maka dalam program semester diarahkan untuk menjawab minggu keberapa atau kapan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar itu dilakukan.
Pada umumnya program semester ini berisikan tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keterangan-keterangan.
2.      Langkah-langkah penyusunan program tahunan
Penyusunan Program Tahunan (Prota) yang merupakan bagian dari pengembangan silabus itu adalah membuat alokasi waktu untuk setiap topik bahasan dalam satu tahun pelajaran. Pengalokasian waktu pada Program Tahunan ini ditetapkan besarannya secara global pada setiap topik satuan bahasan sesuai cakupan lingkup bahasan pada SK dan KD berdasarkan kalender pendidikan, dan jumlah minggu efektif dalam satu tahun pelajaran.
Penyusunan program tahunan ada beberapa langkah yang  perlu untuk di perhatikan. Langkah-langkah Penyusunan Program Tahunan
a)      Menelaah kalender pendidikan, dan ciri khas sekolah/madrasah berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan.
b)      Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif,belajar, waktu pembelajaran efektif (perminggu). Hari-hari libur meliputi:
1.      Jeda tengah semester
2.      Jeda antar semester
3.      Libur akhir tahun pelajaran
4.      Hari libur keagaman
5.      Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional
6.      Hari libur khusus
c)      Menghitung jumlah minggu efektif setiap bulan dan semester dalam satu tahun dan memasukkan dalam format matrik yang tersedia.
d)     Medistribusikan olokasi waktu yang disediakan untuk suatu mata pelajaran, pada setiap KD dan topik bahasannya pada minggu efektif, sesuai ruang lingkup cakupan maeri, tingkat kesulitan dan pentingnya materi tersebut, serta mempertimbangkan waktu untuk ulangan dan review materi.
Dalam menelaah kalender pendidikan untuk alokasi waktu perlu diperhatikan beberapa hal yang terkait dengannya, yaitu:
a.       Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan
b.      Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan
c.       Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri
d.      Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan ang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. 


B.     Hasil Observasi
Peningkatan mutu pembelajaran disekolah akan selalu mendapatkan perbaikan-perbaikan secara berkelanjutan. Perbaikan dan penyempurnaan pembelajaran disekolah, dilakukan melalui perubahan kurikulum sekolah oleh pemerintah.
Berdasarkan hasil observasi pada catatan IV, bahwa SMP Ibrahimy 3 Sukorejo Situbondo telah melangsungkan kurikulum 2013 dalam upaya perbaikan pembelajaran serta memenuhi harapan pemerintah untuk pencapaian kompetensi yang diinginkan.
Salah satu komponen penting dalam kegiatan belajar mengajar guru memiliki posisi yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pembelajaran, karena fungsi dan peranan utama guru adalah merancang, mengelola, melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum dan pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi pada catatan V di SMP Ibrahimy 3 Sukorejo Situbondo, bahwa kedudukan guru sangat strategis dan menentukan. Strategis, karena guru yang menetapkan kedalaman dan keluasan materi pembelajaran, sedangkan bersifat menentukan, karena guru yang memilah dan memilih bahan pelajaran yang akan disajikan kepada peserta didik.  
Sebagaimana diketahui bahwa dalam penyelenggaraan proses pembelajaran terdapat sejumlah rangkaian kegiatan yang perlu direncanakan terlebih dahulu oleh guru. kegiatan perencanaan ini menuntut guru berpikir rasional, holistik, dan sistematis dalam memperkirakan dan mengambil keputusan tentang unsur-unsur dan komponen-komponen terkait dengan proses pembelajaran yang akan dilakukan. Dalam mengambil keputusan, guru pun mempertimbangkan berbagai faktor (konteks) yang kemungkinan berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Oleh karena itu, sebelum penyusunan silabus untuk pengetahuan SK/ KI dan KD kedalam topik satuan bahasan dan strategi pembelajaran serta penilaiannya dilakukan, guru perlu menyusun Program Tahunan (Prota). Dengan demikian, sejumlah kompetensi yang menjadi target kurikuler menjadi kesempatan untuk dibelajarkan sesuai alokasi waktu yang tersedia.
Bedasarkan hasil observasi pada catatan IV, Demi maksimal terealisainya K13 dalam rangka perbaikan pembelajaran, sekolah berupaya memfasilitasi para Guru Mata Pelajaran khususnya pada pembuatan Program Tahunan (Prota) sekolah melalui work shop, pelatihan-pelatihan, MGMP, dan lain sebagainya.


C.         Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti menyajikan data dari hasil penelitian sebagai alat untuk meraih data-data yang dibutuhkan terhadap berbagai hal yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti, yaitu pelaksanaan dan penyusunan prota  dalam upaya untuk mengeksplorasikan dan mengumpulkan data sera memberikan porsi penting pada metode observasi dan wawancara untuk mendapatkan data yang akurat maka menggunakan dokumentasi sebagai pelengkap.
Berikut akan disajikan data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara serta dokumentasi dilokasi penelitian yaitu SMP Ibrahimy 3 Sukorejo Situbondo Situbondo
1.      Pengertian Program Tahunan Sekolah
2.      program tahunan adalah rencana umum pembelajaran mata pelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam pelajara efektif dalam satu tahun. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibu Rahmawati selaku guru Mata pelajaran IPS:
Prota itu perencanaan kegiatan pelajaran selama satu tahun dari materi yang dipegang setiap guru mata pelajaran. Jadi setiap guru harus punya prota dalam kegiatan pelajaran selama satu tahun”.

Menurut Ibu Ziyadatul Widad, M.Pd.I selaku kepala sekolah tentang perencanaan program tahunan sekolah, beliau berkata:
Mereka membuatnya diawal tahun pelajaran, karena sifatnya adalah perencanaan program selama setahun.

Selanjutnya Wina Sanjaya mengungkapkan, bahwa:
 Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun ajaran untuk mencapai tujuan (standar kompetensi dan kompetensi dasar) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa.
Pernyataan hasil wawacara bersama Ibu Rahmawati dan ibu Ziyadatul Widad diperkuat dengan  hasil catatan observasi IV tanggal 25 Februari 2017 yang menyatakan, adanya prota sangat penting bagi setiap guru demi terencananya seluruh kegiatan secara teratur dan terkonsep.
Berdasarkan pada catatan observasi V tanggal 27 Februari 2017, bahwa program tahuan merupakan rancangan program yang dibuat pada awal tahun oleh setiap guru mata pelajaran membantu sistem belajar siswa terkonsep dan terarah. Adanya program tahunan ini membawa dampak sangat besar bagi kesuksesan seorang guru dalam pembelajaran selama setahun. Guru yang tidak membuat program tahunan akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan waktu dan materi mencapai target maksimal penguasan materi oleh siswa.
3.      Penyusunan Program Tahunan Sekolah
Penyusunan program tahunan sekolah merupakakan kegiatan wajib awal tahun oleh setiap guru dalam mempersiapkan sisitem pembelajaran terarah sesuai satuan pendidikan disetiap lembaga. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ibu Rahmawati:
Sebenarnya prota itu membuatnya diawal tahun karena akan dilaksanakan selama setahun. Jadi yang sudah saya jelaskan tadi RPE, Prota kemudian diajukan dengan promes juga. Karena prota promes ini harus gandeng, promes ini persemester harus ada keterkaitan antara prota dan promes disitu, untuk melaksanakan pembelajaran dikelas mengikuti yang sudah dirancang itu.”
Ibu Rahmawati mengugkapkan tentang penyusunan program tahunan, beliau berkata:
Pembuatan protanya ya otomatis sistem pembelajarannya itu ditulis dulu, ada fontnya tersendiri tiap KD atau tiap jam mata pelajaran semester pertama sampai semester terakhir kemudian ini kira-kira waktunya berapa jam?, kalau lokasi materinya cukup panjang maka alokasinya lumayan banyak dan materi-materi itu harus diketahui em... harus selesai sebelum UTS atau setelah UTS. Kalau harus selesai sebelum UTS maka jamnya harus dihitung dulu. UTS nya diminggu berapa?, berarti perkiraannya diminggu awal dan minggu sekarang materinya harus selesai
Ahmad sodiqiy & Djunaidatul Munawwarah mengungkapkan langkah-langkah penyusunan program tahunan sebagai berikut:
a.       Menelaah kalender pendidikan, dan ciri khas sekolah/madrasah berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan.
b.      Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif, belajar, waktu pembelajaran efektif (per minggu). Hari-hari libur meliputi:
1.      Jeda tengah semester
2.      Jeda antar semester
3.      Libur akhir tahun pelajaran
4.      Hari libur keagaman
5.      Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional
6.      Hari libur khusus
c.       Menghitung jumlah minggu efektif setiap bulan dan semester dalam satu tahun dan memasukkan dalam format matrik yang tersedia.
d.      Medistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu mata pelajaran, pada setiap KD dan topik bahasannya pada minggu efektif, sesuai ruang lingkup cakupan maeri, tingkat kesulitan dan pentingnya materi tersebut, serta mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta review materi.
Ibu rahmawati menambahkan keterangan mengenai beberapa bahan yang diperlukan dalam penyusunan program tahunan, beliau berkata:
“Silabus, RPE, kalender pendidikan. Dalam RPE (rencanapkan efektif) ya... pekan efektifnya berapa dalam satu tahun, semester pertama berapa dan semester kedua berapa, baru kita bisa buat protanya. Pekan efektif itu bisa diketahui dikalender pendidikan biasanya ditiap sekolah itu sudah diketahui UTS kapan dan semester kapan, UTS semester pertama dan UTS semester kedua disitu sudah ada. Tinggal kita merencanakan jam-jamnya saja untuk rencana kita sendiri”

Syarifuddin Nurdin, Andrianto menyatakan, bahwah adapun komponen utama dalam penyusunan program tahunan meliputi: (1) Kompetensi Dasar, (2) Topik bahasan, dan (3) Alokasi waktu topik bahasan pada setiap KD. Alokasi waktu adalah waktu yang dibutuhkan untuk ketercapaian satu Kompetensi Dasar, dengan memperhatikan:
1.      Penetuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif
2.      Penentuan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah Kompetensi Dasar persemester, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan Kompetensi Dasar.
Guru adalah agen pengembangan kurikulum, dan untuk memudahkan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengembang kurikulum dalam mengembangkan suatu perspektif pengembangan kurikulum yang lebih jelas, maka guru dituntut memahami hubungan-hubungan antara teori kurikulum (dasar filosofis, psikologis, dan sosial) dan praktik kurikulum (pengembangan implentasi, evaluasi). Salah satunya adalah Program Tahuan sekolah, Adapun penyusunannya memiliki beberapa langkah yaitu memahami kalender pendidikan, menandai waktu-waktu efektif seperti hari, pekan selama satu tahun. Serta pendistribusian alokasi waktu sesuai tema dan KD pada silabus tiap mata pelajaran.
Pimpinan lembaga menyadari perlu adanya tindakan sekolah dalam menyeragamkan pemahaman tentang penyusunan program tahunan oleh setiap guru, dalam hal ini Ibu Ziyadatul widad menyatakan,
Tentunya sekolah berupaya memberikan fasilitas, berupa pelatihan, work shop dan kegiatan-kegiatan lainnya, untuk memberikan pemahaman secara merata dan maksimal dalam pembuatan perangkat pembelajaran versi kurikulum 2013 ini. termasuk didalamnya prota, promes, RPP, RPE. Cara penilaian, dan masih banyak yang lainnya.
Adanya tindakan sekolah untuk memfasilitasi pemahaman dan cara penyusunan prota dapat mempermudah guru dalam menjalankan tugasnya. Guru dapat memaksimalkan kinerja mencapai target-target pada proses pembelajaran sesuai rancangan yang telah disepakati berupa Program Tahunan (Prota) sekolah. 
Ibu Ziyadatul Widad selaku Pimpinan lembaga mengungkapkan,
“Hem... pada dasarnya semua guru mata pelajaran selalu berupaya memaksimalkan pelaksanaan pembelajaran dengan menyesuainkan rancangan yang sudah mereka buat, meski terkadang ada beberapa kendala namun saya amati perkembangannya terus membaik. Kurikulum 2013 ini sangat membantu kami untuk lebih detile dan teliti dan pelaksanaan pembelajaran sesuai perangkat megajar yang ada, baik proses belajar ataupun penialaian pada siswa. Ya... saya harap semoga SMP Ibrahimy 3 ini dapat terus maksimal dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan harapan-harapan pendidikan nasional unktuk menghasilkan generasi-genesi yang berkualitas”.
Berdasarkan uraian pembahasan dapat dinyatakan, bahwa kompetensi profesionalisme guru mutlak diperlukan. Kompetensi profesionalisme guru merupakan kemampuan dasar seorang guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, baik sebagai pengajar maupun pendidik dengan penuh rasa tabggung jawab dan layak. Kompetensi profesionalisme guru dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu substantif dan non substantif. Kompetensi substantif diartikan sebagai kemampuan dalam melaksanakan tugas keguruan yang dapat dilihat dari kemampuan merencanakan program belajar mengajar seperti penyusunan silabus, Prota, Promes, RPE dan RPP, serta mengelola dan melaksanakan proses belajar mengajar. Sedangkan kompetensi nonsubstantif diartikan sebagai kemampuan dalam hal landasan dan wawasan pendidikan, serta kepribadian, profesi, dan pengembangan dari guru yang bersangkutan.


PENUTUP

A.     Kesimpulan
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun ajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat tercapai. Program semester merupakan salah satu bagian dai program pembelajaran yang memuat alokasi waktu untuk setiap topik satuan bahasan pada setiap semester. Pengalokasian waktu pada program semester deberikan secara lebih rinci daripada pro ta. Sedangkan Pekan efektif adalah hitungan hari-hari efektif yang ada pada tahun pelajaran berlangsung. Cara menentukan Pekan efektif yaitu dengan cara mengurangi jumlah minggu pada satu tahun dengan jumlah minggu tidak efektif selama satu tahun. Langkah-langkah menentukan program tahunan yaitu:
1.      Menelaah kalender pendidikan.
2.      Menandai hari-hari libur.
3.      Menghitung jumlah minggu efektif.
4.      Medistribusikan alokasi waktu.


Daftar Refrensi :

Ahmad Sodiqiy & Munawwarah, Djunaidatul. 2011, Modul Pengembangan Perangkat pembelajaran PAI. Samarinda:T.tp
Arikunto, Suharsimi. 1988, Penilaian program pendidikan. JakartaPT. Bina Aksara
Hasil observasi peneliti. Catatan observasi. Sukorejo, 27 Februari 2017
Hasil wawancara dengan Ibu St Rahmawati, Guru Mata Pelajaran IPS. Sukorejo, 27 Februari 2017
Hasil wawancara dengan Ibu Ziyadatul Widad, Pimpinan Lembaga. Sukorejo, 25 Februari 2017
Mulyasa, E. 2008, Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Nurdin, Syafruddin. Andriantoni. 2016, Kurikulum & Pembelajaran. Jakarta: rajagrafindo persada
Sanjaya, Wina. 2010, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ilmu Pendidikan Pendekatan Normative Perenialis

A.       Pengertian   Ilmu Pendidikan   Pendekatan Normative Perenialis . Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Normatif Perenialis adalah Ilmu Pendidikan Islam yang didasarkan pada nilai-nilai luhur yang terdapat dalam ajaran Agama seperti kepatuhan dan ketundukan kepada Tuhan, berusaha mewujudkan kedamaian, keselamatan, kemanusiaan, kerja sama, toleransi, bersikap seimbang, menghargai akal pikiran, keterbukaan, berorientasi pada masa depan, mengutamakan keunggulan, profesionalitas, bekerja dengan perencanaan, menghargai waktu dan efisiensi . Nilai-nilai inilah yang merupakan karakter, jiwa spirit, esensi, substansi, hakikat dan aspek metafisik yang transcendental. Dengan berpegang pada nilai tersebut maka Pendidikan Islam tidak pernah akan terjebak hal-hal yang bersifat formalitas. Pendekatan Normatif Perenialis sebagaimana yang terdapat dalam Al Qur’an dan Hadist, telah banyak digunakan oleh para ulama dan ahli pendidikan dalam mengembangkan ko...

Ilmu Pendidikan Islam Pendekatan Sosiologi

PENDAHULUAN A.       Latar Belakang Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dihadapkan kepada masalah sosial yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Masalah sosial ini timbul sebagai akibat dari hubungannya dengan sesama manusia lainnya dan akibat tingkah lakunya. Masalah sosial ini tidaklah sama antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya karena adanya perbedaan dalam tingkat perkembangan kebudayaannya, sifat kependudukannya, dan keadaan lingkungan alamnya. Sosiologi memberikan informasi ke dalam dunia pendidikan tentang nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Sedangkan pendidikan Islam mempunyai peran aktif dalam menciptakan generasi yang mampu berinteraksi sosial dengan baik. Pendidikan Agama Islam mengenalkan kepada peserta didik tentang nilai-nilai yang terdapat dalam Agama Islam . Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan memiliki lapangan penyelidikan, sudut pandangan, metode, dan susunan pengetahuan. Obyek penelitian sosiologi adalah t...